Exclusive Reportase                             Ninoy Karundeng

Reportasejakarta.com-Jakarta. Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mendapatkan perhatian serius dari mantan KaBIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono. Berbagai kejadian termasuk video viral seorang pria marah-marah kepada petugas.

“Petugas harus bertindak tegas. Tak perlu ragu,” kata AM Hendropriyono di Jakarta Jumat (8/5/2020) menanggapi pelaksanaan PSBB yang banyak dilanggar oleh masyarakat.

Ratusan mobil diputarbalikkan oleh Polri ke Jakarta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. Semua itu menunjukkan adanya masyarakat yang tidak patuh pada peraturan, bahkan melawan petugas.

Ketidakpatuhan termasuk pemaksaan mudik, yang tercatat 600,000 orang masuk Jateng, telah menyebabkan percepatan penyebaran virus. Ketidakdisiplinan di Jabodetabek dan Sulawesi Selatan telah menularkan virus ke berbagai daerah di Pulau Jawa.

“Kalau perlu para atlet MMA (beladiri campuran) diperbantukan untuk melumpuhkan para pelanggar PSBB tanpa menyakiti,” kata Hendropriyono.

Untuk melawan Corona, pemerintahan Jokowi memberlakukan strategi komunikasi persuasif secara bertahap. Sosialisasi social distancing, jaga jarak, yang ditekankan lebih ketat, physical distancing, dinilai efektif. Data tentang hasil test Covid-19 dengan kematian akibat virus Corona menarik dilihat.

Uni Emirat Arab (UEA) melakukan 1,2 juta test. Kematian mencapai 174 dengan catatan yang terinveksi sebanyak 16,793 orang. Vietnam melakukan test terhadap 261,004 orang, terjangkit 288, tanpa ada kematian. Korea Selatan melakukan test terhadap 660,030, ditemukan 10,840 terpapar Covid-19, dengan angka kematian 256 orang.

Filipina melakukan test terhadap 151,080 didapati 10,463 terkena Corona dengan angka kematian 696 orang. Turki dan India melakukan test terhadap lebih dari 1,5 juta, namun angka kematian mencapai 3,689 dan 1,985. Indonesia melakukan test terhadap 143,781 dengan kematian mendekati 1,000 orang. Israel melakukan test pada 442,925 orang, kematian mencapai 245 orang.

Kesimpulannya, terlepas dari jumlah penduduk secara proporsional, hampir tidak ada korelasi jumlah test Covid-19 dengan jumlah kematian. Keberhasilan Vietnam dan Korea Selatan harus menjadi cermin. Kedua negara melakukan social distancing ketat, kewajiban pemakaian masker dan isolasi secara ketat.

Indonesia, Filipina dan Israel memiliki kesamaan. Sebagian masyarakat tidak patuh terhadap ketentuan pemerintah – kaum Yahudi dan Arab ortodoks di Israel, Katolik ortodoks di Filipina, dan kaum kadal gurun di Indonesia, selalu menggunakan Tuhan untuk melawan ketentuan seperti pemberlakukan PSBB di Indonesia.

Pemakaian masker bagi masyarakat di tempat umum menjadi keharusan. Pengendara motor juga wajib mengenakan masker. Pembatasan jumlah penumpang di kendaraan umum dan kereta api juga diberlakukan. Itu upaya menjaga jarak. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Corona Covid-19.

Fakta tentang efektivitas pemakaian masker menghambat penyebaran virus Covid-19 dan pemberlakukan larangan mudik Lebaran harus ditegakkan. Penerapan PSBB adalah upaya memutus mata rantai wabah virus Corona, yang keberhasilannya salah satunya tergantung dari ketegasan petugas di lapangan. Ketegasan tindakan terhadap pelanggar PSBB harus dilakukan.

“Saya ingatkan, bahwa keselamatan umum adalah hukum yang tertinggi,” tegas Hendropriyono yang juga menggeluti bidang hukum dan hukum militer.

Untuk itu sudah saatnya para petugas (TNI/Polri) dan juga Satpol PP untuk bertindak tegas dalam mengawal pelaksanaan. Hal ini perlu dilakukan karena keberhasilan melawan wabah Covid-19 ini salah satu faktor yang paling penting adalah kedisplinan masyarakat untuk patuh kepada peraturan.

Untuk menegakkan peraturan payung hukum sudah diberikan dalam PSBB. Maka menjadi beralasan dukungan AM Hendropriyono kepada petugas untuk bertindak tegas terhadap para pelanggar, selama tidak melanggar HAM.

(Red).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *