REPORTASE JAKARTAJAKARTA — Jaksa Agung melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Prof. Dr. Asep Nana Mulyana menyetujui 4 permohonan penyelesaian perkara berdasarkan Restorative Justice dalam tindak pidana narkotika. Persetujuan ini disampaikan pada ekspose perkara yang diselenggarakan pada Senin, 28 Juli 2025.
Keempat berkas perkara yang diselesaikan melalui mekanisme keadilan restoratif tersebut melibatkan tersangka Krisna Adam bin Herman Silahudin, Habibi Dwi Saputra bin Suwandi, Deri Pradia bin Rudi Hartono, dan Danil bin Harun (Alm). Mereka masing-masing disangka melanggar pasal-pasal dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Alasan disetujuinya permohonan rehabilitasi terhadap para tersangka adalah karena mereka positif menggunakan narkotika, tidak terlibat jaringan peredaran gelap narkotika, dan dikualifikasikan sebagai pecandu narkotika atau korban penyalahgunaan narkotika berdasarkan hasil asesmen terpadu.
“Para Kepala Kejaksaan Negeri dimohon untuk menerbitkan Surat Ketetapan Penyelesaian Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif berdasarkan Pedoman Jaksa Agung Nomor 18 Tahun 2021,” pungkas JAM-Pidum Prof. Dr. Asep Nana Mulyana.
Penyelesaian perkara melalui Restorative Justice ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para tersangka untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif. Jaksa Agung berharap agar proses penyelesaian perkara ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dengan adanya persetujuan ini, maka para tersangka dapat menjalani proses rehabilitasi dan pemulihan sebagai alternatif dari proses pidana. Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi beban penjara dan memberikan kesempatan kepada para tersangka untuk memulai hidup baru.
Penyelesaian perkara berbasis Restorative Justice ini juga menunjukkan komitmen Kejaksaan Agung dalam menangani kasus narkotika dengan pendekatan yang lebih humanis dan berfokus pada pemulihan. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih sejahtera dan bebas dari narkotika.
(Larty).
