REPORTASE  JAKARTA

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menerima kunjungan audiensi dari Lembaga Pemerhati dan Advokasi Syariat Islam (LEPADSI) dalam rangka memperkuat sinergi dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Aceh. Ketua Umum LEPADSI, Dr. Ir. Azwar Abubakar, MM., menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani persoalan narkoba yang kian mengkhawatirkan.

Dalam paparannya, Azwar memaparkan sepuluh strategi pelaksanaan syariat Islam di Aceh, salah satunya perlindungan terhadap anak, remaja, dan perempuan dari pengaruh narkoba, judi online, dan kekerasan. Strategi ini menekankan perlunya sinergi antara pemerintah daerah, Dinas Syariat Islam, BAPPEDA, hingga lembaga swadaya masyarakat.

Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, MM., mengungkapkan bahwa Aceh saat ini berada dalam situasi darurat narkoba. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap aparat penegak hukum agar barang bukti dari pelaku narkoba tidak disalahgunakan, serta perlunya pendekatan berbasis pencegahan dan rehabilitasi.

Sejumlah pengurus LEPADSI turut menyuarakan pandangan mereka. Irawan Abdullah menyebut narkoba sebagai ancaman nyata bagi generasi Aceh. Dr. Chairan menambahkan pentingnya edukasi di lingkungan sekolah dan majelis taklim. Sementara Tgk. Masrul Aidi menekankan bahwa pemahaman masyarakat tentang bahaya narkoba harus bersifat mendalam, bukan sekadar simbolik.

Audiensi ini menjadi langkah konkret dalam membangun kolaborasi antara LEPADSI dan BNNP Aceh. Diharapkan, kerja sama ini dapat mendorong terbentuknya Aceh yang bersih dari narkoba dan sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

(Red).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

toto slot