Sebanyak 40 orang dikukuhkan sebagai anggota Pokja Bunda PAUD Kota Administrasi Jakarta Utara periode 2020-2022 di Ruang Fatahillah Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Rabu (25/11). Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak di Jakarta Utara bisa mendapatkan pendidikan sejak dini sebagai upaya mencerdaskan generasi penerus bangsa. Ketua Bunda PAUD Kota Administrasi Jakarta Utara Suni Sigit Wijatmoko mengatakan ada 40 orang pengurus Pokja Bunda PAUD yang dikukuhkan hari ini.
“40 orang yang berasal dari UKPD terkait seperti Sudin Pendidikan, Sudin Kesehatan, PPAPP, unsur PKK, unsur Pengawas dan Penilik, Himpaudi dan lainnya,” katanya. Suni menambahkan dengan dikukuhkannya Bunda PAUD Jakarta Utara semoga yang dicita-citakan bersama masyarakat dalam pembentukan generasi bangsa yang cerdas segera tercapai.
“Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,” katanya.
Sementara Deputy General Manager Umum PT. Indonesia Power Aryati mengatakan dengan adanya pengukuhan Bunda PAUD ini bisa kita sinergikan dengan program-program yang ada dari Indonesia Power.“Terutama kita punya program CSR yaitu pemberdayaan PAUD inklusi di Jakarta Utara. Kami akan bersinergi dan berkolaborasi dengan Bunda PAUD, karena kami dari perusahaan tidak mungkin bekerja sendiri. Dengan bersinergi, bergandengan tangan dan berkolaborasi harapannya program-program itu bisa dilaksanakan dan terimplementasi ke seluruh Jakarta Utara,” katanya. Untuk diketahui, pengukuhan Pokja Bunda PAUD Kota Administrasi Jakarta Utara yang dilakukan secara daring ini selain diikuti Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Wawan Budi Rohman juga diikuti oleh Ketua Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta Ferry Farhati. Dalam pesannya Ferry mengatakan perlunya membentuk ekosistem masyarakat yang peduli dan kolaboratif. “Mengajak berbagai komponen masyarakat untuk bisa ikut berkontribusi dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan mengimplementasikan dengan tepat sesuai dengan pemenuhan kebutuhan anak,” katanya. (Sarwini)