REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA — Butimo melalui ajang Pameran Indonesia 4.0 Conference & Expo  yang
berlangsung pada 24 – 25 Agustus 2022 di Jakarta, kenalkan produk unggulan mesin teknologi pembatikan.

Menurut Andi Sudiarso selaku Investor & Inovator Butimo menceritakan, inspirasi terciptanya alat mesin pembatikan berawal dari ketertarikan dan kecintaannya pada batik yang sudah kita ketahui bersama merupakan bagian dari warisan budaya (heritage) dari leluhur yang harus tetap dipertahankan.

“Akhir-akhir ini kami melihat bahwa batik itu mulai ditinggalkan oleh anak-anak muda tidak banyak generasi muda yang tertarik menjadi pengrajin batik. Nah, kami berpikir, kenapa anak muda kok nggak tertarik pada batik?karena mungkin menurut mereka prosesnya itu monoton, kuno. Sehingga dari hal tersebut kami berupaya untuk bagaimana supaya proses produksi batik itu juga menggunakan teknologi sehingga anak muda itu jadi tertarik,” ujar Andi Sudiarso saat ditemui awak media, Kamis (25/08).

Lebih lanjut Andi menambahkan, pihaknya  mencoba mendesain satu mesin yang bisa dipakai untuk membantu proses produksi batik dari mulai menggambarnya dengan komputer kemudian mengoperasikan mesinnya dengan teknologi. Hasilnya pun bisa dibandingkan, dengan kualitasnya yang bisa bersaing dengan kualitas batik yang ada di pasaran.

“Inilah yang menjadi motivasi supaya kedepannya batik itu tetap dicintai oleh generasi muda, dan tetap bisa di Lestarikan sampai seterusnya,” tutur Andi Sudiarso yang
memiliki latar belakang pendidikan mempuni yakni Teknik Elektro dan Teknik Mesin juga Teknik Industri.

Maka dari itu Andi berharap kedepannya bisa membuka lapangan kerja dan juga bisa mendukung perkembangan batik yang ada di seluruh Indonesia.

Adapun keunggulan dari mesin mesin batik Butimo yakni : Pertama, Menghemat waktu produksi, bisa lebih dari 50%.  Kedua, menghemat penggunaan malam, hingga 50% . Ketiga, mempertahankan ketembusan malam. Keempat, mampu bekerja non-stop, hingga 24 jam/hari. Kelima, meningkatkan produktivitas usaha. keenam, tetap memiliki nilai seni yang tinggi (expert judgment) . Ketujuh, dapat diintegrasikan dengan sistem online dan mendukung real-time production. Kedelapan, menuju era Batik 4.0 dan custom design batik (customer-based design.

“Teknologi yang kami buat itu tetap mempertahankan pakem batik. Jadi kalau kita lihat pakem batik itu yang pertama pakai lilin malam panas. Nah, teknologi yang kita ciptakan kita buat juga berupaya tetap mempertahankan menggunakan lilin malam panas. Jadi lilin malam dipotong kecil- kecil dimasukkan ke dalam mesin dan kami juga menggunakan canting yang dimodifikasi,” ungkapnya.

Sampai saat ini sudah ada 6 varian mesin dari yang paling ringan sekitar 200-an kg lebarnya kira-kira ruang kerjanya ya area kerja yaitu 1,25 m kali panjangnya 2 setengah meter itu paling kecil, tapi ada juga yang besar yang 2 Prime menjadi 2 kain langsung diproses bersamaan di satu waktu diproses bersamaan itu bisa 3 meter kali sekitar 4 meter itu beratnya bisa 300.

Untuk harganya jual mulai dari Rp150 juta hingga Rp300 juta sudah termasuk training pelatihan dari gambar yang pengoperasiannya menggunakan komputer dan sampai dengan perawatan mesin.

Saat ini Butimo sudah terjual 8 unit yang tersebar di Kalimantan dan Solo masing – masing 3 unit. kemudian di Banyumas ada 1 unit dan Semarang 1 unit.

” Kami berharap ini bisa diterima oleh masyarakat bisa digunakan untuk mendukung produktivitas batik di Indonesia bisa diterima oleh sentra-sentra bagi para pengrajin batik untuk bersama-sama kita kolaborasikan dengan batik manual tinggal nanti akan muncul batik yang lebih kreatif lebih produktif dan prosesnya bisa di efisien, tungkasnya.

Untuk lebih jelasnya hubungi alamat dibawahnya :

Kabrokan Wetan RT 01, Sendangsari Pajangan.

Telepon 802090232

Email : butimojogja@gmail.com

 

#butimo#  #AndiSudiarso#  #Inventor&Inovator#  #MesinBatikTulis# #CulturalCollaboration#  #WithTechnology#

(Larty).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *