REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA — aksa Agung memimpin rapat pada Jumat, 13 Juni 2025, di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta, untuk membahas tindak lanjut penguasaan kembali kawasan hutan dan rencana relokasi penduduk di Kawasan Hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Provinsi Riau. Rapat ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan kompleks yang dihadapi dalam upaya penertiban kawasan hutan.

Jaksa Agung menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja Satgas PKH yang berhasil menguasai kembali lahan kawasan hutan seluas 1.019.611,31 hektar per tanggal 2 Juni 2025. Namun, Jaksa Agung juga mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait kondisi TNTN di Riau, yang saat ini hanya tersisa ±12.561 hektar dari luas kawasan hutan ±81.793 hektar.

“Hal ini disebabkan oleh perambahan hutan yang merusak ekosistem dan fungsi hutan sebagai rumah satwa serta paru-paru dunia,” ujar Jaksa Agung. Permasalahan di TNTN sangat kompleks, meliputi perkebunan sawit, dugaan adanya Surat Keterangan Tanah (SKT) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu, serta dugaan tindak pidana korupsi oleh oknum aparat.

Jaksa Agung menekankan pentingnya seluruh hadirin untuk menyatukan pikiran dalam mencari solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut. “Permasalahan TNTN bukan hanya isu lingkungan hidup, tetapi juga mencakup permasalahan ekonomi dan sosial masyarakat,” kata Jaksa Agung.

Dalam rapat ini, Jaksa Agung juga mengharapkan keberhasilan penguasaan kembali TNTN dapat menjadi proyek percontohan bagi wilayah hutan taman nasional lainnya di seluruh Indonesia. Kerja sama dan sinergitas antar Kementerian/Lembaga diharapkan terus terjaga demi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.

Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kepala Staf Umum TNI, dan Gubernur Riau. Dengan kerja sama dan sinergitas yang baik, diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan di TNTN.

Jaksa Agung juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran para tamu undangan yang telah menghadirkan berbagai solusi dan saran tindak lanjut. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan penguasaan kembali TNTN dan menjadi contoh bagi wilayah hutan lainnya di Indonesia.

(Larty).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

toto slot