REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA — Dengan mengangkat Kearifan Lokal Kaulan Budaye Betawi Kelas X SMAN 48 Jakarta Gelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,yang disupport oleh Komite Sekolah SMAN 48 Jakarta ,yang di Gelar bertempat di Halaman SMAN 48 Jakarta,Jl. Pinang Ranti II No.1, RT.9/RW.1, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur,Kamis,(02/02/2023).

Salah satu program yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari implementasi kurikulum merdeka adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Ada 6 (enam) dimensi yang dijadikan sebagai penjabaran P5, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Berbagai karya kreasi siswa X SMAN 48 Jakarta dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X SMAN 48 Jakarta yang di tampilkan yang mengkreasikan Kaulan Budaye Betawi seperti Palang Pintu,Tari Topeng Betawi,Tari Ronggeng Blantek,Lenong dan lain sebagainya.

Pertunjakan yang disuguhi oleh Para Siswa dan Siswi Kelas X SMAN 48 Jakarta tersebut Bak Profesional yang mempertujukan Kesenian Budaya Betawi dengan terlatih dan menghibur para penonton yang menyaksikan.

Selain pertunjukan Seni Budaya Betawi,terdapat juga Stand Stand Kuliner Betawi seperti Kerak Telo,Gabus Pucung,Soto Tangkar,Laksa,Bir Pletok,Es Selendang Mayang dan masih banyak lagi.

Ada juga stand yang menyuguhkan pernak pernik Budaya Betawi seperti Topeng Betwi,Ondel Ondel,Miniatur Monas dan Rumah Betawi lengkap dengan ornamen Gigi Balangnya.

Stand stand tersebut di percantik dan diperindah dengan ornamen ornamen Budaya Betawi Seperti Manggar.

Selain mempersembahkan Karya dan Kuliner,juga dipamerkan dekat panggung utama pertunjukan seni dengan sepasang Ondel Ondel Betawi, lengkap dengan Kembang Kelapa atau Manggar yang mengahapit panggung,dalam kegiatan tersebut para siswa juga berkesempatan untuk membeli kuliner tersebut yang ada di stand stand didirikan.

Selama kegiatan tersebut para siswa,para Guru dan orang tua murid memakai pakaian adat betawi mulai dari Baju Sadariah atau Sadarie,Pangsi Betawi lengkap dengan golok Betawinya,Kebaya Kerancang,Baju Ujung Serong,Selendang dan Sorban Betawi.

Drs. Acah Rianto,MPd
Kepala Sekolah SMAN 48 Jakarta saat di wawancarai awak media disela sela acara menyampaikan stetmenya mengenai kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kelas X SMAN 48 Jakarta tersebut.

“Hari ini merupakan hari yang sangat bersajarah untuk SMA 48,kenapa ini merupakan adanya kegiatan agenda puncak proyek profil pelajar pancasila atau P5, yang kebetulan yang kebetulan mengusung tema kearifan lokal yang kebetualan sub temanya diambil Budaya Betawi,jadi hari ini merupakan agenda haulan budaya betawi yang merupakan agenda puncak proyek penguatan profil pelajar pancasila di SMA 48, untuk semester genap sesuai kurikulum merdeka yang itu merupakan tuntutan dalam stuktur kurikulumnya,
Berkaitan dengan proyek ini memang di kurikulum merdeka ini kan ada dua struktur yang pertama berkaitan dengan intrakulikuler nya yang kedua berkaitan dengan kokulikulernya yaitu dalam bentuk proyek,namun proyeknya bukan proyek mata pelajaran tapi proyeknya penguatan profil pelajar pancasila dimana didalamnya bagaimana anak anak kita itu menjadi pelajar pancasila,dimana harapkan kita anak anak ini bisa mengimplementasikan 6 dimensi dalam pancasila yaitu Beriman,Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia,Mandiri,Bergotong royong, Berbhineka global,Bernalar Kritis,Kreaktif dan ini yang merupakan bagian, yang diharapkan dikuatkan dalam proyek,sehingga anak anak kita nantinya menjadi anak anak pelajar pancasila, yang memiliki karakter akhlak mulia.
Memang didalam tuntutan kurikulum itu bahwa kegiatan proyek itu dari kelas X kelas XI kelas XII atau dalam kurikulum merdeka itu kelas 10 itu fase E,ini kalau di SMA 48 kita baru fase E. Tahun depan kelas 11 pun juga akan melaksanakan proyek pokoknya selama itu masih menggunakan kurikulum merdeka maka kegiatan proyek ini merupakan yang sruktur yang harus dilaksanakan.”jelasnya.

Ketua Komite Sekolah SMAN 48 Jakarta Nana Supriatna ditempat yang sama mengatakan mewakili orang tua murid khususnya Kelas 10

“Ya Kami sebagai perwakilan orang tua,komite pensipnya adalah mensuprrot pragram dari pemerintah yang dijalankan oleh SMA Negeri 48.Cuma perlu dketahui bahwa pemerintah sudah memberi kebijakan program kurikulum merdeka ini sangat aktual sangat edetik bagaimana mengaktualkan pelajaran pelajaran.Tapi perlu diingat sampai batas ini negara belum menyiapkan dana semaksimal mungkin untuk itu kegiatan ini perlu dana.Perlu dana yang harus kita support kepada kegiatan ini berjalan,nah itu lah fungsinya orang tua melalui komite bagaimana mensupport secara suka rela tentunya.Untuk terjadinya terselenggaranya kegiatan kegiatan yang sifatnya export yang sifatnya penampilan sehingga itu juga menjadikan anak anak kita semangat dan berkarakternya juga menjadi faktual.Untuk itu saya atas nama orang tua komite tetap bersinergi dengan pihak sekolah untuk menjadikan anak kita lebih baik sebagaimana yang di harapkan oleh negara dikurikulum merdeka.Mungkin itu aja sumbangsih dari orang tua mensupport dengan suka rela tidak mewajibkan tapi ini bagian dari kewajiban sebagai anak bangsa untuk mensupport kegiatan kegiatan sekolah.”ujarnya.

Waka Kesiswaan SMAN 48 Jakarta M.Misbakhul Munir,M.Biomed mengatakan.

“Jadi yang jelas ini sesuai dengan kurikulum yang baru,yaitu kurikulum merdeka yaitu salah satu profil dari kurikulum merdeka itu adalah mendidik anak untuk memiliki profil pelajar pancasila,nah pelajar pancasila salah satu cirinya yaitu adalah menghargai budaya. Karena kita tinggal di provinsi DKI yang otomatis budaya betawi inilah yang kita angkat dan saya yakin kita ini beragam dan putra putri kita ini juga asalnya bermacam macam,tapi pada waktu kita perkenalkan kemudian,ini ciri khas budaya betawi itu.Di situ ada nilai kejujuran,ada nilai yang menghargai lingkungan dan sebagainya ternyata mereka bisa, nyaman. Sampai tradisinya seperti ini dan sebagainya.Semuanya bisa kita kemas sedemikian rupa walaupun kita ini beragam ragam ternyata budaya budaya yang kita tempati karena kita berpijak di provinsi DKI jadi ya kita angkat lah bagaimana budaya betawi ini menjadi warna tersendiri menjadi sebuah profil pelajar pancasila dan ternyata banyak sekali nilai nilai yang bisa kita bisa kembangkan bisa kita tanamkan dan saya yakin generasi kita dengan salah satu kita angkat budaya betawi ini akan sukses.”katanya.

Panitia Pelaksana Dari Osis SMAN 48 Jakarta Rifqi Ramadhan Prasetio dan Chelzy Maxelline Karundeng juga menyampaikan tentang kegiataan tersebut.

“Jadi kegiatan ini dari namanya aja kawula budaya jadi disini kita mencoba melestarikan dan mengembakan budaya budaya yaitu budaya dari betawi kenapa sih karena kita tahu lah sekarang anak anak di era globalisasi pada saat ini kurang banget nih sama budaya budaya terlalu sibuk dengan yang namanya henpon dan melupakan yang namanya budaya.Nah ini nih haulan budaya ini salah satu hal yang bisa kita jadi kan suatu asipirasi atau wadah agar anak remaja pada masa ini bisa lebih tahu lagi,bisa mengenal dan bisa melestarikan kebudayaan kebudayaan yang ada di indonesia salah satunya yang ada di SMAN 48 jakarta ini adalah mengembangkan atau melestarikan kebudayaan dari betawi.” ujarnya.

“Jadi dikegiatan kita kali ini di haulan budaya ini ada beberapa stand yang seperti bisa kita liat disini ada stand kuliner, dan juga stand stand karya.Kuliner dan karya apa sih yang di pamerkan pada stand stand ini,tentunya kuliner dan budaya betawi seperti di situ ada kerak telor,gabus pucung lalu ada miniatur miniatur kaya monas,ondel ondel dan lain lain.Nah hal itu bisa semakin mengembangkan dan juga melestarikan dari pihak siswa siswi sendiri terhadap kebudayaan betawi.” kata Chelzy Maxelline Karundeng.

Saat ditanya Budaya Betawi apa saja yang di tampilkan pada acara tersebut
Rifqi Ramadhan menjelaskan.

“Selain ada stand kuliner dan kerajian ada juga penampilan penampilan ada dari kebudayaan betawi ada tarian seperti tari misalnya sambra,ada dari lenong,terus ada pemainan seperti permainan seperti permaian gasing,dan ada juga palang pintu yang biasa ada di adat pernikahan betawi.” jelasnya.

Sedangkan saat ditanya harapan nya dari Sebagai Siswa dan Osis dengan kegiataan ini Rifqi Ramadhan dan Chelzy Maxelline Karundeng menyampaikan.

“Jadi harapan dari kami sendiri semoga seluruh siswa siswi dan seluruh warga sekolah bisa menikmati secara bersama sama dapat melesatarikan kembali budaya budaya dari daerah betawi,ga cuma itu mungkin kita sendiri belum pernah mencoba sendiri dan menyaksikan secara langsung budaya betawi asli itu gimana sih nah ini menjadi ajang kita,kita berharap supaya seluruh warga SMA Negeri 48 Jakarta dapat menikmati dan juga memperhatikan dengan baik kebudayan betawi yang harus tetap dilestarikan.”pungkas mereka.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan Kelas X SMAN 48 Jakarta tersebut harapannya dapat di pahami oleh para Siswa tentang menjaga dan melestarikan Kebudayaan dengan berbagai Keberagaman dan Kebhinekaan,dalam pengamalan Pancasila, dan Para Siswa juga dituntut dapat bisa mandiri dan bisa juga bergotong royong yang akan menjadi bekal nanti dalam mengembangkan kreatifitasnya. (Erfan).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *