GIANYAR — Seniman pelukis muda yang tergabung dalam komunitas pelukis “Sensasi”, Minggu, 15 Januari 2022 menutup pameran lukisan yang digelar selama sebulan penuh. Pameran ini merupakan ajang pameran yang kedua, yang difasilitasi oleh pemilik museum Blanco, Mario Blanco.
Menurut keterangan kordinator komunitas Sensasi “Geed Saputra” yang menamakan dirinya Art Geedart, komunitas Sensasi dikuti oleh 40 artist pelukis muda dari berbagai daerah di pulau Bali. Dalam pameran kali ini yang merupakan pameran kedua, dan sebelumnya pada tahun 2021 dilaksanakan di X-Bar Canggu, Badung.Dibantu oleh Reecal Ardani sebagai gorganizer acara, pameran yang kedua terlaksana dengan lancar, dan sukses. “Komunitas pelukis Sensasi, memiliki program dan kegiatan lukisan untuk memberikan ruang dan menyalurkan hasil karya anggotanya agar semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh Bali, nasional , bahkan semakin dikenal di dunia Internasional,”ungkapnya. “Sebagai komunitas yang masih muda (2 tahun) dan sebagai founder Geed Saputra, maka kami, mengajak pemilik-pemilik museum dan gallery untuk berkolaborasi dan diharapkan dapat menjadi fasilitator didalam memperkenalkan karya-karya pelukis muda, seperti yang dilakukan oleh pemilik museum Blanco”sambungnya. Sementara itu, satu hasil karya dari pelukis Agus Nantika, menunjukan hasil karyanya yang kreatif, yang dikenal dengan nama negative, dimana hasil karya ini terlihat seperti negative film, setelah dilihat melalui aplikasi Instagram lukisan menjadi kelihatan sesuai aslinya. Berbeda dengan artis “Putu Eni “ hasil karyanya yang didominasi oleh objek burung hantu dalam wawancaranya dengan Reportase Jakarta, mengatakan, “ajang pameran yang memperkenalkan artis pelukis muda, sangat penting untuk menghasilkan pelukis-pelukis muda sebagai penerus para legenda pelukis Bali yang sudah terkenal ke seantero dunia, seperti Antonio Blanco, Dewa Putu Mokoh, Wianta, I Gede Ngurah Panjo (pelukis muda)”, ujarnya.
Ia sendiri sudah mengikuti beberapa pameran nasional, dan dalam waktu dekat akan mengikuti pameran di luar negeri Malaysia, dikoordinir oleh grup Water Colour , yang dipimpin oleh bapak Kaler Sutama. Hasil karya Putu Eni (lukisan burung hantu) sempat diborong oleh Gubernur Jawa Tengah, saat pameran beberapa waktu lalu di Bali. Saat ditemui oleh awak media, Mario Blanco menyampaikan,”pameran Sensasi selama sebulan ini mampu mendatangkan pengunjung sampai ribuan, dan terjadi transaksi karya lukisan peserta, dalam acara tersebut”, ujar Mario Dalam kesempatan penutupan acara pameran juga dihadiri oleh Kepala Desa Sayan, Ubud, pemilik museum Blanco, dan panitia. (ART).
