REPORTASE  JAKARTA

Nias Utara, 13 Oktober 2025 – Seorang siswa SMAN 1 Tuhemberua, Rezeki Gea, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya. Korban saat ini sedang menjalanip perawatan di Puskesmas Tuhemberua.

Ayah Rezeki, Ifon Gea, membenarkan kejadian tersebut. “Informasi tersebut benar adanya. Kami masih berada di rumah sakit saat ini menjaga anak kami yang masih dalam perawatan,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp.

Kejadian itu bermula pada hari Jumat (10/Oktober/2025) ketika Rezeki Gea mengonsumsi MBG di sekolahnya. Setelah makan, Rezeki mulai merasakan sakit perut, mual, dan muntah-muntah. “Sakit perutnya terus dan tidak berhenti,” kata Ifon Gea.

Rezeki dibawa ke Puskesmas Tuhemberua pada Sabtu pagi karena kondisinya tidak kunjung membaik. Hingga saat ini, Rezeki masih berada di puskesmas untuk menjalani perawatan serius.

Keluarga korban berharap agar pihak yayasan penyalur MBG peduli dan bertanggung jawab atas sakitnya Rezeki. “Kami berharap agar pihak yayasan dapat bertanggung jawab dan memberikan kompensasi yang layak kepada anak kami,” ujar Ifon Gea dengan nada sedih.

Pihak sekolah, SMAN 1 Tuhemberua, belum mengetahui secara pasti penyebab sakitnya Rezeki. “Kejadian tersebut saya dengar melalui media sosial dan belum ada konfirmasi resmi dari pihak keluarga korban,” kata Kepala Sekolah, Yunifati Gea.

Namun, pihak sekolah telah melakukan kunjungan ke rumah sakit sebagai bentuk kepedulian terhadap Rezeki. “Wali kelas dan rombongan teman sekelas Rezeki telah melakukan kunjungan ke rumah sakit,” tambah Yunifati Gea.

Yayasan penyedia MBG, Yurisman Tel, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta hasil pemeriksaan Rezeki di Puskesmas. “Hari ( Senin 13/10/25) ini kami mau ke Puskesmas untuk meminta hasil pemeriksaan siswa ini,” ujarnya.

Namun hingga saat diturunkan nya berita ini belum ada pihak dari yayasan yang datang ke Puskesmas untuk menjenguk Rezeki. Keluarga korban meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian PPN/Bappenas, Ombudsman RI, dan Kementerian Keuangan untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap yayasan sebagai pengelola MBG.

Masyarakat juga berharap agar pemerintah daerah dan stake holder terkait dapat peduli terhadap Rezeki dan kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan. “Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius terhadap kasus ini,” kata Ifon Gea.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah daerah Nias Utara. Semoga pihak terkait dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan kasus ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Dengan demikian, diharapkan kasus keracunan makanan bergizi gratis ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan kepada siswa. (Arius).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

toto slot