Reportasejakarta.com-Jakarta, Gelaran Muffest Fashion busana muslim di Indonesia terus berkembang seiring acara MUFFEST ( Muslim Fashion Festival) yang digelar dari tanggal 18 Maret 2021 sampai 28 Maret 2021. Branded Anggiasari Mawardi tidak asing lagi dipecinta fashion, salah satu dari hijabers yang memilih terjun menjadi designer busana muslim, terlihat sosok Anggia yang fashionable dari cara penampilannya saat diwawancarai para awak media sore ini. Minggu (21/3/2021).

Profesi seorang dokter gigi pada awalnya, tapi kini lebih populer sebagai desainer. Wanita yang akrab disapa Anggi ini berbagi cerita seputar perjalanannya hingga bisa menjadi perancang busana muslim kondang yang sudah banyak diminati orang dan juga tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Wanita lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran itu menekuni profesi sebagai dokter gigi sejak 2008.

Wanita kelahiran 5 November 1981 itu memutuskan untuk membuka praktek sendiri bekerja sama dengan salah satu apotik ternama di Indonesia. Setelah membuka praktek, ia merasa waktunya sangat fleksibel dan kemudian memutuskan terjun menjadi desainer.

Sehingga memutuskan serius buat brand sendiri karena mama juga kan fashion designer,” tutur Anggi.

Awalnya Anggi tidak berpikir akan menjadi desainer busana muslim seperti sekarang, hal itu dimulai ketika ia mencoba-coba berjualan busana di pameran dokter gigi ketika masih kuliah. Rupanya busana rancangannya banyak diminati, dan setelah empat kali pameran ia memutuskan untuk lebih serius.

Kini Anggi termasuk salah satu perancang busana muslim yang namanya mulai populer di dunia fashion. Meskipun sudah menjadi desainer ia masih berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu apotik ternama di Bandung.

Anggi menambahkan, sebenarnya menjadi dokter gigi dan desainer ada kemiripan karena keduanya menggunakan keahlian tangan. Hanya saja desainer memiliki manfaat yang lebih banyak untuk dirinya.

Dengan profesinya sebagai desainer karena itu bidang yang tanpa batas, nggak terlalu banyak aturan, kemampuan kita dieksplor terus, di sisi lain Anggi berpikir bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain yang membutuhkan, ada nilai plusnya di situ, tanpa harus banyak syarat,” ungkapnya.

(Larty).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *