REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA – Belum lama ini, pembangunan gereja HKBP Maranatha Cilegon sampai saat ini masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan, baik di tingkat regional hingga nasional. Masih adanya penolakan keras terhadap gereja di Cilegon.

Menyoroti kasus ini, perwakilan dari badan pengurus cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Serang dan pengurus pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), yang terdiri dari Paulina Tamara Nainggolan (Ketua Cabang), Elia Sihotang (Sekfung Kerohanian), dan Rafles Aritonang menemui Haji Embay Mulya Syarief, salah satu tokoh masyarakat yang dihormati di provinsi Banten.

Pertemuan ini dimaksudkan dalam rangka mempererat tali silaturahmi yang berdampak positif, di tengah gejolak pergerakan intoleransi yang sedang memuncak.

“Dalam pertemuan ini, kami membahas esensi dari nilai toleransi, terutama dengan isu yang saat ini berkembang terhadap pembangunan gereja HKBP Maranatha Cilegon.

Beliau menceritakan beberapa kisah terkait kultur masyarakat Cilegon sampai akar permasalahan yang mengakibatkan terjadinya konflik berkepanjangan berujung penolakan pembangunan rumah ibadah,” tutur Paulina T Nainggolan.

Dalam hal ini, kata Ketua Cabang GMKI Serang ini, Haji Embay juga menekankan nilai Ukhuwah Islamiyah sebagai persaudaraan yang diajarkan oleh agama Islam, yaitu semua manusia dimuka bumi adalah saudara.

Dalam urusan kemanusiaan, hendaknya kita dapat bersatu dan menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga terciptanya suatu keberagaman yang harmonis di tengah kehidupan bermasyarakat.

“Pak Haji Embay juga mengharapkan GMKI Serang menjalin komunikasi yang baik dengan beberapa pimpinan keagamaan dari lintas iman agar dapat meredam keadaan pasca carut marut polemik pembangunan gereja HKBP Maranatha Cilegon,” ujarnya menirukan pesan Haji Embay.

Apa disampaikan tokoh yang sangat dihormati di Cilegon ini, GMKI berterimakasih dan akan melaksanakannya. Sebagai satu – satunya representasi kelompok mahasiswa Kristen di provinsi Banten, GMKI Serang dengan paham Nasionalisme dan Oikumenisme berusaha menyeimbangkan pedoman hidup organisasi dengan tujuan mempertahankan kedaulatan NKRI dalam mewujudkan kepentingan nasional dan beriringan dengan rasa tanggung jawab dalam menumbuhkan iman Kristen sebagai anak kandung Gereja.

Menurutnya, GMKI Serang tetap berada dalam garis perjuangan terdepan dalam mengkawal dan memberantas segala macam tindakan intoleransi dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat serta ikut mengkawal kebijakan – kebijakan pemerintah yang tidak mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dan rukun antar agama, suku, dan budaya.

(YSF).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *