Sangat BOTOL sekali orang-orang yang menuduh saya sebagai pendukung HTI, gara-gara saya menulis soal kemungkinan Anies Baswedan menjadi Calon Gubernur Jakarta 2024 bersama Rano Karno yang akan diusung oleh PDIP.
Saya bersama teman-teman lawyer lainnya justru yang menjadi kuasa hukum Pemerintah (KEMENKUMHAM RI) saat menghadapi gugatan pembubaran Ormas HTI oleh HTI di PTUN Jakarta tahun 2017.
Ketika itu Gedung Pengadilan (PTUN) dikepung oleh ribuan anggota HTI, dan kehidupan saya tiap hari ketika itu nyaris tak pernah sepi dari teror oleh banyak orang, apalagi ketika saya terus menurus menulis dan memberikan pembelaan atau dukungan pada Ahok di Pilgub Jakarta 2017 !.
Persahabatan saya dengan teman-teman satu almamater, baik di pesantren maupun di kampus dan di organisasi Advokat juga di organ-organ pergerakan Islam banyak mengalami keretakan, hingga saya ketika itu kerap menerima caci maki bahkan ada yang mendoakan saya segera mati.
Ada juga pejabat auditor BPK ketika itu yang mengancam mau memenggal kepala saya, bahkan sebelum saya membuka pintu rumah dikatakannya kepala saya akan dipenggal, jika saya masih terus menerus membela dan mendukung Ahok !
Lalu apakah saya surut dan berubah? Apakah saya gentar dan kemudian berbalik mendukung HTI? Tidak ! Bagi saya hidup dan matinya saya sudah ada dalam genggaman Allah SWT. Siapapun yang ingin mengubah Pancasila dan NKRI pasti akan saya lawan ! Karena Pancasila dan NKRI adalah hasil perjuangan panjang para Ulama dan para pejuang negara lainnya yang berbeda-beda suku dan agamanya.
Pancasila merupakan hasil dari konsensi, kesepakatan bersama para pendiri bangsa, bagaimana mungkin saya ikhlas membiarkan jika ada kelompok yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologinya sendiri?.
Saya pasti akan melawannya, meskipun pada akhirnya sayapun tau jika benturan-benturan keras hirizontal (rakyat dengan rakyat, nasionalis dengan agama) belakangan ini diciptakan oleh penguasanya sendiri, yakni Mukidi, eee Mulyono, eee Jokowi !.
Maka tumbangkan segera Jokowi, namun jangan pernah sesekali menggunakan kekerasan. Pergerakan moral, politik, intelektuallah yang saat ini lebih dibutuhkan. Dan kekerasan hanya akan memunculkan kekerasan baru, maka jauhilah kekerasan…(SHE).
27 Agustus 2024.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Pemerhati Politik.