REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA — Akibat kelalaian dalam menjalankan pekerjaan perawatan Rusun (rumah susun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Hal ini mengakibatkan sejumlah material jatuh dari lantai 15 rusun Nagrak Tower 11 sekitar pukul 16.00 Wib, Selasa (5/9/2023).

Dikarenakan pekerjaan dari pihak PT. tidak sesuai dengan standar operasional pekerja, terlihat penarikan batu kerikil dari lantai dasar tanpa adanya pengait atau jaring untuk pengaman.

Ketika di konfirmasi oleh awak media pihak pelaksana PT. Ambalat Jaya Abadi yang diwakili oleh Bram selaku pimpinan proyek mengakui insiden jatuh nya material berupa beberapa karung batu krikil merupakan kelalaian pekerja.

” Kami mengakui bahwa kejadian tersebut merupakan kelalaian kami, akan kami evaluasi,” ungkap Bram dalam jumpa persnya.

Namun Bram berupaya menghindar dari pertanyaan lanjutan pihak media.
Demi mendapatkan sumber berita yang berimbang,

Beberapa awakmedia mencoba kembali kelokasi pekerjaan di rusun Nagrak, Cilincing ,Jakarta Utara. Pada Selasa ( 5/9/2023 ) tidak dapat menemui pihak pelaksana yang berwenang untuk memberikan pernyataan.

Dalam kesempatan yang sama ketua Rw. 11 kelurahan Cilincing, Mulyadin menyatakan bahwa pihak pengurus Rw sudah mengingatkan kepihak pelaksana agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

” Beberapa hari sebelum terjadinya insiden jatuh material tersebut, kami sudah mengingatkan pihak pelaksana agar lebih hati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya, namun peringatan kami tidak diindahkan oleh mereka.” ucap Mulyadin.

Tak berselang beberapalama, ada warga yang bernama Piter berteriak sebut dan memanggil, “mana staf RW dan mana RW nya tonjokin aja, gua yang nonjokin sini, “sebutnya.

Tidak sampai disitu, Piter dengan emosi mendorong awakmedia hingga terpental, dan kejadian ini langsung dilerai oleh beberapa warga yang ada di lokasi kejadian.

Kuat dugaan warga yang mengamuk adalah orang bayaran dari PT. Ambalat Jaya Abadi, yang mana ketika awakmedia hendak konfirmasi ada salahsatu yang mencoba menghalang-halangi.

Ari salahsatu awakmedia sangat menyayangkan atas insiden yang terjadi.

” Kami selaku awakmedia sudah menjadi tugas kami melakukan kontrolsosial dan kami juga sudah menemui RW selaku pengurus wilayah rusun Nagrak,” ucap salahsatu awakmedia dilapangan.

Oleh karena itu, jika menghalangi tugas wartawan berarti ada kesalahan yang di tutupi atau ingin menutupi kesalahan orang lain.

“Dengan kejadian ini kami berharap pihak terkait khususnya UPRS Rusun Nagrak agar menindak lanjuti perihal pekerja yang tidak sesuai dengan standar operasional pekerja, sebelum adanya kecelakaan kerja lainnya.” Pungkasnya.

(Marlon).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *