Membangun rumah untuk MBR sebanyak2nya sebagai eksistensi kita untuk mendukung program pembangunan sejuta rumah yg telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Salah satu Pengembang Apernas yg berprestasi yg perlu kita contoh dan kita Tauladani yaitu PT. KOPRUMNAS, selaku Pengembang anggota Apernas yg mampu membangun rumah terbanyak selama Pandemi Yang In Syaa Allah Apernas akan memberikan Apernas Award atas prestasi yg telah diraih PT. KOPRUMNAS yg telah membangun rumah sebanyak 526 unit selama masa Pandemi. KEDUA
Seluruh anggota Apernas mampu Melaksanakan VISI, MISI dan PANCAKRIDA APERNAS sebagai langkah awal dalam menjalankan AD RT Apernas untuk menjadikan Apernas sebagai Organisasi profesi Pengembang yang handal, militan dan kuat. KETIGA
Mampu bersinergi dan berkomunikasi dengan seluruh stakeholder karena Komunikasi adalah awal dari sebuah kolaborasi untuk mewujudkan regulasi yg sudah ditetapkan oleh Pemerintah dan para pemangku berkepentingan serta para pemangku berkuwajiban. KEEMPAT
segera mempersiapkan kaderisasi dan SDM Yang mengerti tentang teknologi digitalisasi dalam rangka membangun rumah MBR Pasca Pandemi. Rumah Sehat sederhana Jadi mereka harus fokus kepada rumah membangun rumah flpp atau untuk yang berpenghasilan rendah seperti itu pendapatan yang lain ini gimana penjualan dari rumah tingkat penjualan jadi ada dua permasalahan besar yang pertama adalah pandemi endemi itu adalah orang tidak bisa ketemu dengan orang maka penjualan jelas tutup jualan jelas berkurang kemudian permasalahan yang kedua tadi saya Sebutkan adalah adanya undang-undang Cipta kerja jadi pengembang itu mengalami permasalahan 2 maka solusinya di dalam adanya kemacetan atau didalam pandem ini melakukan penjualan penurunan maka kita melakukan sistem penjualan secara online atau e-commerce ya jadi sistem pemasaran sistem pemasaran yang sifatnya konvensional yang tradisional itu sudah tidak sejalan lagi dengan perkembangan zaman pada saat ini maka sebagai aku tak pernah harus bisa menyesuaikan dengan kemajuan zaman dengan melakukan pemasaran secara sistem Digital dari ini berapa anggotanya dari dihadiri dari 34 provinsi di Indonesia rata-rata dari perwakilan itu ada sekitar 5 sampai 10 5-10 perwakilan laki-laki hanya harapan yang pertama adalah kita bisa melakukan membangun kita ada konsumen Bang sudah memberikan AC tapi tetep belum bisa akad kredit karena Apa saja masalah undang-undang Cipta kerja pengalihan dari MB kepada PBB harus segera di harus segera diselesaikan ini Misalnya menggunakan peraturan undang-undang sebelumnya karena kenapa perintah dari pada undang-undang Cipta kerja itu harus membuat peraturan barang baru dengan membuat Perda padalan rentetan membuat Perda itu lama jadi mulai dari dengar pendapat diskusi kemudian setelah itu ada kesimpulan dari perda setelah Perda disahkan itu masih ada penomoran diundangkan disosialisasikan jadi dalam waktu 2 sampai 3 bulan ke depan itu saya yakin”. Tutup Budiyono. (Red).
