Non Politik, tapi pribadi pribadi anggotanya bebas memilih sesuai hati nurani masing masing.”jelas Ir.Agung Karang. Ketua Umum GPIB ini juga menegaskan,Saya menyampaikan pandangan saya untuk seluruh Rakyat Indonesia,bahwa menjadi relawan Politik adalah Kekeliruan Berfikir. “Perlu kita sadari,bahwa ketika kita berbicara atau melakukan kegiatan politik,maka didalamnya ada yang kita sebut transaksi politik yang mengandung nilai benefid baik benefid secara kekuasaan,kewenangan dan atau benefid secara ekonomi,maka itu masyarakat yang menjadi relawan politik,saya sebut berfikir keliru,selain itu kita masyarakat adalah pemilik hak suara dan akan menjadi sangat keliru jika pemilik hak suara malah menjadi relawan “logika berfikirnya keliru” Seharusnya pemilik hak suara menjadi penentu atau melakukan bargening politik bukan ikut hanyut dalam pengiringan paradigma menjadi relawan politik.”tegasnya. “Didalam suasana pemilu ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan edukasi pendidikan politik cerdas kepada masyarakat,agar masyarakat menjadi pemilih cerdas, teguh sikap dan pendirian dalam menentukan pilihan, tidak ikut ikutan apa lagi sampai menjadi korban money politik,momentum pemilu ini adalah momentum rakyat untuk membuat perubahan maka itu jangan salah dalam menentukan pilihan politik dan jangan ikut bereforia yang kemudian menjadi penyesalan 5 tahun kedepan,Mari kita semua jadilah pemilih cerdas untuk Indonesia.”pungkasnya.
Non Politik, tapi pribadi pribadi anggotanya bebas memilih sesuai hati nurani masing masing.”jelas Ir.Agung Karang. Ketua Umum GPIB ini juga menegaskan,Saya menyampaikan pandangan saya untuk seluruh Rakyat Indonesia,bahwa menjadi relawan Politik adalah Kekeliruan Berfikir. “Perlu kita sadari,bahwa ketika kita berbicara atau melakukan kegiatan politik,maka didalamnya ada yang kita sebut transaksi politik yang mengandung nilai benefid baik benefid secara kekuasaan,kewenangan dan atau benefid secara ekonomi,maka itu masyarakat yang menjadi relawan politik,saya sebut berfikir keliru,selain itu kita masyarakat adalah pemilik hak suara dan akan menjadi sangat keliru jika pemilik hak suara malah menjadi relawan “logika berfikirnya keliru” Seharusnya pemilik hak suara menjadi penentu atau melakukan bargening politik bukan ikut hanyut dalam pengiringan paradigma menjadi relawan politik.”tegasnya. “Didalam suasana pemilu ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan edukasi pendidikan politik cerdas kepada masyarakat,agar masyarakat menjadi pemilih cerdas, teguh sikap dan pendirian dalam menentukan pilihan, tidak ikut ikutan apa lagi sampai menjadi korban money politik,momentum pemilu ini adalah momentum rakyat untuk membuat perubahan maka itu jangan salah dalam menentukan pilihan politik dan jangan ikut bereforia yang kemudian menjadi penyesalan 5 tahun kedepan,Mari kita semua jadilah pemilih cerdas untuk Indonesia.”pungkasnya.