REPORTASE JAKARTA Jakarta, 17 April 2025 – Koalisi Advokasi Poco Leok melaporkan dugaan kriminalisasi terhadap 4 (empat) Pemuda Adat dari Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok, Manggarai, Nusa Tenggra Timur (NTT) ke Markas Besar Polri, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Para pemuda adat tersebut dikriminalisasi usai terlibat dalam aksi damai menolak proyek Geothermal Ulumbu di depan Kantor Bupati Manggarai, NTT pada tanggal 3 Maret 2025. Judianto Simanjuntak, Kuasa Hukum Pemuda Adat Poco Leok yang tergabung dalam Koalisi Advokasi Poco Leok menyatakan laporan ini ditujukan kepada Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri dan Kompolnas terkait proses hukum atas tuduhan perusakan pagar Kantor Bupati Manggarai, sebagaimana tertuang dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/77/III/2025/SPKT/RES MANGGARAI/POLDA NTT. Saat ini, kasus tersebut sudah dinaikkan ke tahap penyidikan oleh Satuan Reskrim Polres Manggarai. Lebih lanjut Judianto Simanjuntak menyebut bahwa langkah hukum terhadap para pemuda adat Poco Leok tersebut merupakan bentuk nyata kriminalisasi dan pola kekerasan negara terhadap warga yang memperjuangkan ruang hidupnya. Ia menyebut, laporan ini penting agar Itwasum Polri dan Kompolnas menjalankan fungsi pengawasan dan mengevaluasi kinerja Satuan Reskrim Polres Manggarai yang diduga menyalahgunakan kewenangan untuk membungkam protes warga. “Ini bukan untuk penegakan hukum, tapi bentuk represi negara.…
Read more