REPORTASE JAKARTAJAKARTA — Tim Satgas Intelijen Reformasi dan Inovasi (SIRI) Kejaksaan Agung bersama Tim Gabungan TNI Kodam 1 Bukit Barisan dan Tim Batalyon Raider berhasil mengamankan buronan yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Deli Serdang. Buronan tersebut bernama Edy Suranta Gurusinga alias Godol, yang terlibat dalam kasus senjata api ilegal.
Edy Suranta Gurusinga alias Godol terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak menyerahkan, menguasai, membuat, menerima, mencoba, atau mempunyai senjata api. Ia dijatuhi pidana penjara selama 1 tahun berdasarkan Surat Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor: 342 K/PID/2025 tanggal 25 September 2024.
Saat diamankan, Terpidana Edy Suranta Gurusinga alias Godol bersikap tidak kooperatif dan melawan. Selanjutnya, Terpidana dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan untuk dieksekusi.
Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum. Jaksa Agung juga mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Terpidana Edy Suranta Gurusinga alias Godol akan menjalani proses eksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan. Jaksa Agung menekankan pentingnya mengeksekusi putusan pengadilan untuk menjaga kepastian hukum dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan.
Dengan penangkapan ini, Kejaksaan Agung menunjukkan komitmennya dalam menegakkan hukum dan menindaklanjuti putusan pengadilan. Jaksa Agung berharap masyarakat dapat merasa lebih aman dengan adanya penindakan terhadap pelaku kejahatan yang melanggar hukum.
Penangkapan Edy Suranta Gurusinga alias Godol merupakan salah satu contoh keberhasilan Kejaksaan Agung dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum. Dengan kerja sama yang baik antara Kejaksaan Agung dan aparat keamanan, diharapkan dapat tercipta situasi yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.
(Larty).
JAKARTA — Tim Satgas Intelijen Reformasi dan Inovasi (SIRI) Kejaksaan Agung bersama Tim Gabungan TNI Kodam 1 Bukit Barisan dan Tim Batalyon Raider berhasil mengamankan buronan yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Deli Serdang. Buronan tersebut bernama Edy Suranta Gurusinga alias Godol, yang terlibat dalam kasus senjata api ilegal.
Edy Suranta Gurusinga alias Godol terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak menyerahkan, menguasai, membuat, menerima, mencoba, atau mempunyai senjata api. Ia dijatuhi pidana penjara selama 1 tahun berdasarkan Surat Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor: 342 K/PID/2025 tanggal 25 September 2024.
Saat diamankan, Terpidana Edy Suranta Gurusinga alias Godol bersikap tidak kooperatif dan melawan. Selanjutnya, Terpidana dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan untuk dieksekusi.
Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum. Jaksa Agung juga mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Terpidana Edy Suranta Gurusinga alias Godol akan menjalani proses eksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan. Jaksa Agung menekankan pentingnya mengeksekusi putusan pengadilan untuk menjaga kepastian hukum dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan.
Dengan penangkapan ini, Kejaksaan Agung menunjukkan komitmennya dalam menegakkan hukum dan menindaklanjuti putusan pengadilan. Jaksa Agung berharap masyarakat dapat merasa lebih aman dengan adanya penindakan terhadap pelaku kejahatan yang melanggar hukum.
Penangkapan Edy Suranta Gurusinga alias Godol merupakan salah satu contoh keberhasilan Kejaksaan Agung dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum. Dengan kerja sama yang baik antara Kejaksaan Agung dan aparat keamanan, diharapkan dapat tercipta situasi yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.
(Larty).