REPORTASE JAKARTAJAKARTA — Rabu, 11 Juni 2025, Tim, Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) melakukan serangkaian tindakan penyitaan sejumlah aset PT Orbit Terminal Merak (OTM), terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 s.d. 2023.
Aset yang disita antara lain 2 bidang tanah dengan luas total 222.615 M2 dan beberapa bangunan, termasuk 21 tangki dengan kapasitas total yang besar, serta 2 jetty dan 1 SPBU. Penyitaan ini dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dan Penetapan Pengadilan Negeri Serang.
“Tim Penyidik berpendapat bahwa barang/benda tersebut dikategorikan sebagai barang yang ada hubungannya dengan kejahatan dan/atau sarana yang digunakan dan/atau sebagai hasil dari tindak pidana maka dipandang perlu untuk dilakukan penyitaan, yang nantinya akan dirampas untuk negara,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung.
Dengan mempertimbangkan pentingnya OTM dalam fungsi distribusi dan pemasaran tata kelola minyak, keberlangsungan operasi kegiatan dan seluruh fungsi OTM ini harus tetap berjalan. Selama proses penegakan hukum, seluruh penyelenggaraan dan pengawasan serta pengoperasian OTM ini diserahkan pengelolaannya kepada PT Pertamina Patra Niaga.
Pengelolaan aset OTM akan diserahkan oleh Penyidik melalui Badan Pemulihan Aset Kejaksaan RI setelah proses penegakan hukum selesai.
Kasus dugaan korupsi ini terkait dengan tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 s.d. 2023.
Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi M. Irwan Datuiding, S.H., M.H. / Kabid Media dan Kehumasan Dr. Andrie Wahyu Setiawan, S.H., S.Sos., M.H. / Kasubid Kehumasan.
Kejaksaan Agung akan terus melakukan penegakan hukum terkait kasus korupsi ini dan memastikan bahwa aset yang disita digunakan untuk kepentingan negara.
(Larty).
