REPORTASEJAKARTA.COM

JAKARTA, Setelah acara  penandatanganan deklarasi bersama yakni, Gerakan Nasional Literasi Berbasis Masjid IKA BKPRMI (LABBAIK) dan Akademi Literasi Nasional IKA BKPRMI sebagai sebuah “Gerakan Literasi Nasional Masyarakat Berbasis Masjid untuk mewujudkan  Masyarakat Literasi Indonesia Maju”. Langsung gelar Rapat Koordinasi Nasional bersama di Hotel Grand Cempaka di bilangan Jakarta Pusat. Sabtu 14 Mei 2022.

Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Prov. Jawa Barat, dalam rangka terus mendorong gerakan peningkatan minat literasi baca – tulis yang menggunakan bahasa arab para siswa atau santri sudah dimulai sejak 20 tahun yang lalu.

Hal ini disampaikan Sekretaris DPW IKA BKPRMI Prov. Jawa Barat, Dr. H. Raja Misah S.H, M.M.Pd saat ditemui awak media usai pembukaan acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IKA-BKPRMI  yang berlanjut kegiatan Workshop Gerakan Nasional Literasi Satu Buku Satu Masjid.

Raja Misah juga mengatakan bahwa cara meningkatkan baca para santri ini yakni dengan pengadaan perpustakaan atau sebaliknya menggunakan mobil, perpustakaan keliling, yang dilakukan secara bergantian atau bergilir di masjid – masjid atau madrasah baik formal maupun non formal.

Gerakan tersebut sudah berjalan dibeberapa Kota Bandung, dan juga sudah sampai  27 Kabupaten dan Kota Jawa Barat yang bekerjasama dengan pemerintah daerah masing – masing.

Terkait daya serap baca minatnya saat ini masih dibawah 50%. Hal ini dikarenakan terkendala dari keterbatasan SDM, pengurus yang ada ditingkat DPD yang sudah mulai sepuh (tua),”ucap Raja Misah.

“Kalau mengandalkan SDM IKA BKPRMI tentunya sangat terbatas. Tapi tentunya banyak anak- anak remaja Masjid yang bisa melakukan,” tambahnya.

Pemuda Masjid juga memanfaat teknologi informasi dengan program digital, yang diharapkan bisa cepat menjangkau tanpa mengubah nilai- nilai dari pembelajarannya.

BKPRMI ini juga memberikan penghargaan bagi para santri terbaik dari tingkat TKA, TPA, dan TQA tingkat Provinsi Jawa Barat.

Dengan adanya Rakornas IKA BKPRMI, tentunya Raja Misah berharap dapat menemukan metode baru bagaimana cara membaca cepat dan disenangi oleh anak – anak yang mungkin bisa dalam bentuk cerita atau dongeng ataupun melalui sosial media seperti, Tik-Tok yang mengikuti perkembangan di era millenial. “Akan tetapi kita akan melihat nanti keputusan melalui workshop-workshop yang digelar hari ini,” tutupnya.

(Red/LR).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

toto slot