REPORTASEJAKARTA.COM

Festival Kudus berlangsung hari ini dan besok di Museum Satria Mandala, Jl. Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan. Tak hanya pelbagai makanan khas Kudus yang dihadirkan, tetapi festival kuliner ini mempertemukan warga Kudus di Jabodetabek untuk melepas rindu pada kampung halaman.

Festival Kudus dibuka sejak Sabtu pagi pukul 07.00 WIB. Bupati Kudus H.M. Hartopo, S.T., M.M, M.H. mengatakan festival ini memberi kesempatan kepada semua warga dari pelbagai etnis yang ada di Jabodetabek, khususnya warga Kudus, untuk merasakan kuliner Kudus. Sejak dibuka, sudah terlihat respons positif dari warga yang datang mengunjungi dan menikmati beraneka kuliner yang tersedia.

Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22/5/2022) ini disponsori Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK), yang menghadirkan beberapa agenda, yaitu Pentas Seni dan Budaya Kudus, Pameran UMKM Khas Kudus, Kuliner Kudus, dan Talkshow Kuliner.

Selama ini Kabupaten Kudus terkenal dengan rokok kretek dan Soto Kudus, Sate Kerbau, Garang Ayam Asam, Lentog Tanjung, Lepet, Nasi Pindang, dan lainnya. Berbeda dengan soto dari daerah lain, Soto Kudus memakai daging sapi atau ayam ditambah kecambah, daun bawang dan seledri. Aroma dan rasanya gurih dan nikmat.

Bupati Hartopo mengatakan, produk kuliner Kudus yang ditampilkan dalam festival ini dikelola UMKM dengan kualitas yang terbaik.

Di Kabupaten Kudus ada lebih dari 2.000 UMKM dan mendapat dukungan dari pemerintah, terutama di bidang pemasaran produk dan ini bersinergi dengan beberapa kementerian terkait. Pemda Kudus juga bekerja sama dengan perbankan terkait masalah marketplace.

“Kualitas produk UMKM Kudus memang luar biasa, sehingga Presiden Joko Widodo meminta agar UMKM mengutamakan produk lokal. Mereka juga kompetitif di saat pandemi. Kami terus mendorong UMKM agar jadikan NSI sebagai standar dan masuk dalam e-katalog supaya Isa memenuhi persyaratan untuk belanja modal,” ujar Bupati Hartopo.

Saat pandemi, UMKM mendapatkan dampak yang besar. Sekarang mereka mulai bangkit.

Pada Idul Fitri, Pemda Kudus mengeluarkan surat edaran agar semua parcel berisi produk lokal Kudus. Omset perdagangan pun naik di atas 100 persen. Ini menggembirakan. Kabupaten Kudus harus bisa menjembatani semua pihak.

Kalau pada festival ini semua warga Kudus di Jabodetabek bisa berkumpul dan mencicipi kuliner Kudus, Bupati Hartopo berharap, ke depan, kuliner Kudus semakin menjangkau warga non Kudus yang ada di luar Jawa.

Bupati Hartopo mengatakan festival Kudus merupakan promosi terhadap produk dan kuliner Kabupaten Kudus. Selain itu, panitia pun mempromosikan wisata Kudus.

“Kami mempromosikan pariwisata Kudus dan membuka kesempatan kepada investor datang ke Kudus dan berinvestasi. Silakan datang,” tutur Bupati Hartopo.

Dan, tak kalah penting adalah ini kesempatan bersilaturahmi antar warga Kudus di Jabodetabek yang tidak sempat pulang kampung untuk mencicipi kuliner Kudus sambil melepas rindu pada kampung halaman.

Semangkuk Soto Kudus sudah cukup untuk mengenang kaum keluarga dan kampung halaman.

(Red/LR).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *