
“Natal itu bukan tentang soal ornamen-ornamen nyata tetapi Natal itu tentang Tuhan yang datang untuk mendamaikan dunia di tengah situasi konflik dunia itu dan karakter dia berbeda sekali dengan situasi pada saat dia lahir ada orang yang haus dengan kekuasaan, ada yang mementingkan kelompoknya atau dirinya sendiri, dan ada karakter yang culas, karakter yang curang karakter yang serakah, serta karakter yang jahat, karakter-yang bertolak belakang dengan juruselamat dunia,” sambungnya. Pendeta juga menjelaskan, “Yesus datang untuk memperbaiki situasi dunia ini dengan keadaan itu bahwa ia menjadi terang ditengah kegelapan dunia dan itu menjadi karakter menjadi teladan bagi siapapun,” jelasnya. Pendeta juga mengungkapkan,
“Karakter lainnya misalnya ada gembala-gembala (orang majus) sebagai orang sederhana pada saat kelahirannya dan orang-orang sederhana itu justru mencari dan menjumpai juruselamat dunia, Itu yang patut juga kita contoh bahwa Yesus adalah juruselamat dan terang dunia yang lahir bagi kita dan seluruh umat manusia diseluruh dunia yang membawa terang yang besar itu supaya kita juga mencontoh untuk membantu sesama yang menderita misalnya dia dilanda berbagai kesusahan kemiskinan dan penderitaan karena dia adalah Allah yang rela merendahkan diri. Sehingga kita harus mencontohnya dan menjadi terang untuk membawa damai,” ungkapnya. Ketika diwawancarai awak media Pendeta Murwanto mengatakan harapannya,
“Harapannya semoga Natal tahun ini, diharapkan berjalan khidmat, aman, sekaligus menebarkan kegembiraan untuk semuanya. Apalagi tahun ini tahun politik jadi damai selalu menyertai,” tutupnya. (Red).