REPORTASE JAKARTAKALBAR — Ketua Umum Persatuan Wartawan Kalbar (PWK), Verry Liem, mendesak pihak penegak hukum untuk segera mengusut tindak kriminal intimidasi terhadap jurnalis serta dugaan kekerasan terhadap anak. Peristiwa ini terjadi di Sungai Ayak, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, di mana dua wartawan diintimidasi dan disekap oleh puluhan orang.
Verry menyayangkan perilaku para pelaku yang mengabaikan psikologis anak-anak yang masih dibawah umur. “Bagaimana tidak? Karena menurut keterangan korban R, bahwa saat mereka hendak meliput ada 4 orang anak yang turut serta, mereka R dan S bersama anak dan istrinya ketika itu,” tutur Verry.
Verry juga menyayangkan sikap oknum APH yang tidak profesional dan terkesan ikut melakukan intimidasi. “Surat itu diketik oleh anggota Polsek, dan menurut keterangan korban dibacakan oleh Kapolsek, harusnya Kapolsek memahami kalimat yang tertuang, kenapa melibatkan keseluruhan wartawan, dan kenapa wartawan dilarang meliput di wilayah Sungai Ayak…?” ujar Verry.
Sementara itu, Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik, Dr. Herman Hofi, menyatakan bahwa peristiwa ini adalah perbuatan pidana yang bukan delik aduan. “Oleh sebab itu APH harus segera bertindak, aparat harus menunjukkan komitmen dalam penegakan hukum tanpa pandang bulu,” tutur Dr. Herman.
Dr. Herman juga menegaskan bahwa jurnalistik telah diatur dalam UU No.40 Tahun 1999 tentang pers. “Perbuatan menghalangi wartawan apalagi melakukan intimidasi maka orang yang bersangkutan berpotensi melanggar Pasal 19 UU 45 tentang kebebasan berekspresi,” paparnya.
Verry dan Dr. Herman sepakat bahwa pihak kepolisian harus segera bertindak dan menunjukkan komitmen dalam penegakan hukum. “Kasus intimidasi terhadap wartawan harus segera ditindak karena unsur pidana nya sudah terpenuhi,” tegas Dr. Herman.
Kapolres Sekadau, AKBP Donny Molino Manoppo, belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp. PWK berharap pihak penegak hukum dapat segera mengusut kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.
JN’98
