REPORTASE JAKARTAJAKARTA — Anggota DPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Persatuan Robotika Seluruh Indonesia (PRSI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung penuh International Robosport Tournament (IRT) FIRA 2025 Indonesia Open yang akan digelar di Solo Technopark Jawa Tengah, tanggal 25-28 Juni 2025.
Acara yang diselenggarakan PRSI dengan tema “Robotics & AI Innovation for Sustainable Progress” ini, diharapkan menjadi salah satu tonggak penting dalam kemajuan robotika dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Selain menjadi simbol tekad bangsa dalam membangun ekosistem teknologi berbasis riset, inovasi, dan kemandirian.
“IRT FIRA 2025 Indonesia Open bukan sekadar kompetisi biasa. Tujuan strategisnya mencakup penguatan olahraga robotika nasional, sebagai katalisator inovasi dan riset, regenerasi talenta dan literasi teknologi, peningkatan citra bangsa di mata dunia, serta ajang seleksi FIRA RoboWorld Cup 2025 di Daegu, Korea Selatan,” ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Persatuan Robotika Seluruh Indonesia (PRSI) di Jakarta, Kamis (19/6/25).
Pengurus Persatuan Robotika Seluruh Indonesia hadir antara lain Ketua Umum Wahyu Hidayat, Sekjen Dwi Nugroho Marsudianto, Departemen Riset & Development Dito Eka serta Sekretariat Almer Barra.
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, IRT FIRA 2025 Indonesia Open akan mempertemukan ratusan peserta dari berbagai negara. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, India, Taiwan, hingga Laos mengirim tim mereka untuk berlaga dalam berbagai kategori kompetisi IRT Fira 2025. Semisal, micro controller line follower, transporter robot, wifi car adventure robot, autonomous car, sumo robot, mini soccer robot, battle robot hingga amphibious solar vehicle. Setiap kategori menuntut kecermatan teknis, kemampuan kerja tim, serta pemahaman mendalam terhadap algoritma dan kecerdasan buatan.
“IRT FIRA 2025 Indonesia Open dapat menjadi sarana serta wadah bagi kolaborasi berbagai pihak, antara lembaga riset dan industri, antara pengembang muda dan investor, serta antara pemerintah dan komunitas teknologi. Dalam jangka panjang, turnamen ini bisa menjadi pusat lahirnya startup robotika lokal, pemicu pertumbuhan industri manufaktur cerdas, bahkan motor baru ekonomi digital Indonesia,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, robotika dan AI bukan sekadar tren teknologi masa kini. Tetapi juga pilar penting pembangunan masa depan, dari sektor pendidikan, olahraga hingga industri. Robotika dan AI telah menjadi kekuatan transformatif yang merombak banyak sektor di dunia, termasuk Asia Tenggara. Data dari McKinsey Global Institute tahun 2024 memperkirakan bahwa pemanfaatan AI di kawasan ASEAN dapat memberikan kontribusi hingga USD 1 triliun pada PDB regional hingga tahun 2030.
“Indonesia dengan bonus demografi dan ekosistem pendidikan yang terus berkembang, memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam bidang ini. Namun, peluang hanya akan menjadi kenyataan jika diiringi oleh investasi serius dalam riset, kolaborasi antar lembaga, serta penyediaan ruang bagi generasi muda untuk berekspresi dalam bidang teknologi,” pungkas Bamsoet. (*)