Setibanya di bengkel, mekanik melakukan pengecekan awal dan memastikan bahwa sistem pengapian dalam kondisi normal. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan membuka jalur selang bahan bakar, ditemukan air yang mengendap cukup banyak di dalam tangki motor.
Mekanik kemudian melakukan pengurasan tangki, dan diketahui bahwa injektor juga ikut terkontaminasi. Menurut keterangan salah satu mekanik bengkel, dugaan kuat penyebab kerusakan tersebut berasal dari pengisian BBM terakhir.
“Kemungkinan besar ini terjadi dari pengisian terakhir, karena air sudah mengendap di jalur bahan bakar,” ujar salah satu mekanik kepada pemilik kendaraan. Awak media yang berada di lokasi turut menyaksikan proses pengecekan dan pengurasan tangki motor tersebut. Selanjutnya, pada sekitar pukul 02.10 WIB, awak media mendatangi SPBU tempat pengisian BBM untuk meminta klarifikasi. Di lokasi SPBU, awak media bertemu dengan salah satu pengawas SPBU, yang bersikeras meminta dilakukan pembuktian langsung dengan menuangkan BBM ke dalam takaran uji SPBU. Pengawas tersebut menyatakan bahwa jika terdapat campuran air, biasanya akan terlihat setelah BBM didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Salahsatu tim investigasi menjelaskan bahwa campuran air dan bensin pada umumnya akan terpisah secara alami apabila didiamkan selama beberapa jam atau terkena panas, sehingga indikasi pencampuran bisa terlihat jelas.
Kasus ini menimbulkan dugaan serius terkait kualitas BBM yang beredar di SPBU tersebut, dan menjadi perhatian awak media untuk ditelusuri lebih lanjut. (Bersambung) Red/Moh.Er
