REPORTASE  JAKARTA

JAKARTA,– (Senin, 7 Juli 2025) Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAM-Was) Rudi Margono memimpin apel gabungan Kejaksaan Agung yang dilaksanakan di Lapangan Upacara Kejaksaan Agung, Jakarta. Apel ini dihadiri oleh Para Jaksa Agung Muda, Staf Ahli Jaksa Agung, Pejabat Eselon II, III dan IV, serta seluruh pegawai Kejaksaan Agung.

Dalam amanatnya, JAM-Was menegaskan bahwa apel gabungan yang rutin diselenggarakan setiap Senin minggu pertama setiap bulannya merupakan sarana strategis untuk menyampaikan arah kebijakan pimpinan, melakukan konsolidasi internal dan antar bidang, serta menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kedisiplinan pegawai. “Ada yang datang setiap hari, tapi tak memberikan nilai tambah bagi lembaga. Absen bukan sekadar mencatat waktu masuk dan pulang. Kehadiran sejati adalah hadir untuk bekerja, memberikan solusi, dan menyelesaikan tanggung jawab dengan integritas,” tegas JAM-Was.

JAM-Was juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian Kejaksaan Agung sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya publik berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada Mei 2025 dengan tingkat kepercayaan mencapai 76%, mengungguli lembaga-lembaga penegak hukum lainnya. Menurut JAM-Was, pencapaian tersebut harus dijaga dan ditingkatkan melalui kerja keras, kolaborasi antarbidang, dan pelaksanaan tugas yang optimal.

Dalam kesempatan ini, JAM-Was menjabarkan peran strategis Aparat Pengawasan Internal dalam dua fungsi utama, yakni sebagai consultant untuk memberi saran perbaikan dan pendampingan teknis agar kegiatan berjalan efektif, efisien, dan ekonomis. Kemudian, sebagai catalyst yang berkaitan dengan jaminan kualitas (quality assurance) untuk membangun nilai moral dan budaya organisasi serta memastikan tidak terjadi pelanggaran terhadap aturan dan SOP.

JAM-Was juga mengidentifikasi 9 implementasi fungsi pengawasan, termasuk Consultant, Catalyst, Controlling, Akselerator, Quality Assurance, Penegak Disiplin, Quasi Yudisial, Kepatuhan, dan Penindakan Pro Justicia. Ia menekankan bahwa Quality Assurance juga memainkan peran penting dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Lebih lanjut, JAM-Was menegaskan bahwa kehadiran dalam apel gabungan akan menjadi indikator kedisiplinan dan masuk dalam syarat kenaikan gaji berkala dan pangkat. “Kehadiran bukan hanya soal fisik, tapi juga kontribusi nyata. Ada yang hadir setiap hari tapi tak menyelesaikan tugas, dan ini adalah bentuk ketidakhadiran secara substansial,” imbuh JAM-Was.

Menutup amanatnya, JAM-Was mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk memaknai kehadiran sebagai komitmen integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi. Ia mengingatkan bahwa kepercayaan publik hanya bisa diraih melalui kedisiplinan, kerja berkualitas, dan akuntabilitas dalam setiap tindakan.

Dengan demikian, apel gabungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kedisiplinan dan integritas pegawai Kejaksaan Agung dalam menjalankan tugas dan fungsi.

(Larty).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

toto slot